Semut namanya. Meskipun kecil, hewan ini banyak memberikan pelajaran
yang berharga. Bahkan, Nabi Sulaiman saja begitu menghormati keberadaan
makhluk mungil ini. Allah menceriterakan pengalaman Nabi Sulaiman
bersama dengan hewan ini dalam firman-Nya :
حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ
النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا
مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا
يَشْعُرُونَ فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ
أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ
وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي
بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor
semut : Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu
tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak
menyadari”“Maka Sulaiman tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Ia pun berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS An-Naml : 18-19).
Berikut ini salah satu kisah nabi sulaiman dengan semut, yang menunjukkan bagaimana keimanan seekor semut terhadap Allah Subhana wa Ta'ala.
Alkisah pada suatu hari Nabi Sulaiman AS melihat seekor semut berjalan di atas batu , lantas Nabi Sulaiman merasa heran bagaimana semut ini hendak hidup di atas batu yang kering di tengah - tengah padang pasir yang tandus .
Nabi Sulaiman pun bertanya kepada semut , " Wahai semut , apakah engkau yakin ada makanan cukup untuk kamu " .
Semut pun menjawab : " Rezeki milik ALLAH , aku percaya rezeki datang dari ALLAH , aku yakin di atas batu kering di padang pasir yang tandus ini ada rezeki untuk ku "
Lantas Nabi Sulaiman pun bertanya , " Wahai semut , berapa banyakkah engkau makan ? . Apakah yang engkau sukai dan berapa banyak engkau makan dalam sebulan ? "
" Aku makan hanya sekedar sebiji gandum sebulan " Jawab Semut Sulaiman pun menyarankan : " Kalau kamu makan hanya sebiji gandum sebulan tak usahlah kamu repot-repot cari makan di atas batu , aku bisa membantu " .
Nabi Sulaiman pun mengambil satu botol , dia angkat semut itu dan dimasukkan ke dalam botol itu , kemudian Nabi Sulaiman mengambil gandum sebiji , ditaruh dalam botol dan tutupnya . Kemudian Nabi tinggal semut didalam botol dengan sebiji gandum selama satu bulan . Ketika cukup satu bulan Nabi Sulaiman lihat gandum sebiji tadi hanya dimakan setengah saja oleh semut , lantas Nabi Sulaiman bilang pada semut , " Kamu rupanya berbohong pada aku ! . Bulan lalu kamu bilang kamu makan sebiji gandum sebulan , ini sudah sebulan tapi kamu makan setengah " . .. Jawab semut , " Aku tidak berbohong , aku tidak berbohong ! . Kalau aku ada di atas batu aku pasti makan apapun sehingga banyaknya sama seperti sebiji gandum sebulan , karena makanan itu aku cari sendiri dan rezeki itu datangnya dari Allah dan Allah tidak pernah lupa padaku .
Tetapi bila kamu masukkan aku dalam wadah yang tertutup , rezeki aku bergantung pada kamu dan aku tak percaya kepada kamu , sebab itulah aku makan setengah saja supaya tahan dua bulan . aku takut kamu lupa " ... Itulah Iman Sang Semut ... Bagaimana dengan Iman kita ? ... apakah sehebat iman Sang Semut ?
tanpa melihat siapakah yang lebih mulia, sebagai seorang hamba yang beriman, selayaknya kita mengambil pelajaran dari hewan kecil ini. Tidaklah Allah menciptakan sesuatu, melainkan ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik. Allah berfirman :
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS Ali Imran : 191).Mudah Mudahan, Allah Kuatkan keimanan kita dengan mengambil pelajaran dari kisah ini. Ya Allah tetapkan hati kami dalam keimanan dan ketaatan kepadamu. Amin Ya Robb
Semogat Bermanfaat
0 comments:
Posting Komentar